Selasa, 08 Mei 2012

Suasana Kantor Asyik, Resep Sukses Google

 M Rizki Maulana - detikinet
Selasa, 08/05/2012 12:42 WIB
 
Singapura - Siapa yang tidak kenal dengan Google? Sebuah perusahaan yang dikenal luas sebagai 'mesin pencari' yang paling banyak digunakan di dunia. Google menyimpan sejumlah rahasia bagaimana jadi perusahaan besar. Salah satunya, kantor yang mengasyikkan.

"Kami selalu melakukan inovasi dengan cara diskusi terbuka. Baik melalui rapat formal ataupun melalui diskusi dari permainan atau yang lainnya," terang Erwin, salah satu karyawan Google Asia Pacific di Kantor Google Asia Pacific, Singapura.

Berkesempatan melihat-lihat kantor Google di Singapura, detikINET kagum melihat sejumlah fasilitas yang tersedia. Kantor yang menempati dua lantai di kawasan perkantoran elite Asia Square ini, dibangun dengan konsep yang diharapkan mampu mendorong para karyawannya untuk mampu selalu mengembangkan inovasi dan kreatvitas.

"Kami punya beberapa ruang bermain, yang didalamnya terdapat meja bilyar, Nintendo Wii, Xbox, dan ruang karaoke. Ruang rapat disini juga dinamakan dengan nama yang tidak biasa, seperti 'Ruang Borobudur, Ruang Blur, Ruang Little India dan sebagainya," ujar pria yang pernah bekerja di Indonesia selama dua tahun ini.

Selain fasilitas untuk terus berinovasi, Google juga sangat memperhatikan masalah logistik bagi para karyawannya. Terdapat beberapa ruangan yang mereka sebut 'micro-kitchen' dimana di ruang tersebut, semua makanan bebas diambil oleh para pegawai mulai dari petugas kebersihan hingga top division.

"Lihat semua para pegawai mereka bebas untuk mengambil apa saja disini. Selain itu kami juga memliki sebuah kebijakan unik, semua karyawan tanpa terkecuali berat badannya harus naik 7,5 Kg dalam tahun pertama," ujarnya sambil menunjukkan micro-kitchen di salah satu sudut kantornya.

Dengan semua fasilitas tersebut, bagaimana hasilnya? Seluruh karyawan Google terlihat menikmati pekerjaan mereka. Bahkan saat mereka makan pun, mereka berseliweran dengan terus menenteng laptop kesayangan masing-masing. Tampak juga beberapa karyawan yang terlihat rapat di beberapa 'micro-kitchen' di terdapat di kantor tersebut.

Tak bisa dipungkiri, suasana bekerja yang mendukung lahirnya inovasi turut menjadi alasan Google menjadi perusahaan yang berkembang pesat. Asyiknya...

( riz / rns )
 Sumber :  http://inet.detik.com/read/2012/05/08/123440/1911947/398/suasana-kantor-asyik-resep-sukses-google?topnews

Rabu, 02 Mei 2012

BlackBerry 10 Gagal Yakinkan Investor, Saham RIM Terus Rontok

Achmad Rouzni Noor II - detikinet
Rabu, 02/05/2012 09:58 WIB
 
 Orlando, AS - Prototipe BlackBerry 10 yang baru saja diperkenalkan Research in Motion ternyata tak cukup ampuh untuk membuat para investor terkesan. Alhasil, saham RIM tetap rontok di lantai bursa.

Seperti diwartakan Reuters, Rabu (2/5/2012), saham produsen BlackBerry itu kembali anjlok usai CEO RIM Thorsten Heins mempresentasikan BlackBerry 10 di ajang BlackBerry World 2012, di Orlando, Florida, AS.

Di Bursa Efek Toronto, Kanada, saham RIM turun 5,8% lagi menjadi 13,31 dolar Kanada. Kondisi memprihatinkan ini sejatinya telah berlangsung cukup lama. Dalam 12 bulan terakhir, saham RIM telah turun sekitar 70%.

Riset dari IDC bahkan menyebutkan bahwa pangsa pasar smartphone RIM secara global kembali tergelincir 6,7% pada kuartal pertama 2012 ini, dari 13,6% tahun sebelumnya.

Anjloknya saham RIM memang sudah diperkirakan sebelumnya oleh para analis. Mereka tak percaya RIM dengan platform barunya itu mampu bangkit dari keterpurukan, dan bisa bersaing merebut pasar melawan Android Samsung dan iPhone Apple.

"Investor telah kehilangan kepercayaan terhadap RIM. Mereka (RIM) harus benar-benar melakukan sesuatu yang sangat spektakuler untuk membalikkan keadaan," tutur David Cockfield, Managing Director & Portfolio Manager dari Northland Wealth Management.

Colin Gillis, analis dari BGC Partners, menilai presentasi yang dipaparkan oleh bos RIM terkesan cuma sekadar 'basa-basi' saja bahwa mereka (mungkin) akan merilis smartphone baru dengan platform BlackBerry 10.

Menurutnya, satu-satunya kepastian dari acara itu adalah RIM memang butuh pertolongan dari para pengembang aplikasi. Sebab, kata dia, yang diinginkan oleh pengguna tak cuma sekadar handset dengan platform menawan, tapi juga aplikasi yang beragam.

Jika dibandingkan dengan iPhone dan iPad punya Apple, aplikasi yang ada di BlackBerry dan Playbook memang jauh ketinggalan dari sisi kuantitas. RIM punya 15.000 aplikasi untuk tablet Playbook, dan 70.000 untuk smartphone. Bandingkan dengan iPad yang punya 200.000 aplikasi dan iPhone yang tersedia setengah juta aplikasi.

Survei terbaru dari Appcelerator dan badan riset IDC menunjukkan bahwa hanya 16% developer yang 'sangat tertarik' menciptakan program untuk RIM. Beda dengan Android yang diminati 80% developer, apalagi Apple dengan tingkat 90% antusiasme.

Sebelumnya, analis dari RBC Capital Markets, Mark Sue, mengaku pesimistis RIM bisa membuat perubahan dalam beberapa bulan ke depan jika melihat agresivitas dari para kompetitor seperti Samsung dan Apple.

Sue pun meyakini, meski RIM akan merilis generasi baru smartphone BlackBerry 10 akhir tahun ini, tetap tak akan mampu menahan anjloknya pangsa pasar global vendor asal Kanada ini yang turun hingga di bawah 5%.

Di kuartal keempat 2011 lalu, pangsa pasar BlackBerry sudah tergerus menjadi 8,8%, turun dari sebelumnya 14,6%. Sementara Apple dan sejumlah vendor Android kian menggurita dengan menguasai tiga perempat dari pangsa pasar--naik hampir setengahnya dalam setahun belakangan.

Saham RIM di Nasdaq, sehari sebelumnya ditutup dengan angka USD 14,30. Sue memprediksi, saham ini akan turun jadi USD 13 dan menempatkannya pada level 'speculative risk' dari sebelumnya yang masih katagori 'average risk'.

Di satu sisi, kondisi ini mungkin bisa terjadi sebaliknya. Para developer mengaku antusias melihat perubahan platform dari BlackBerry yang lebih bersahabat tampilannya. Mereka yakin dengan OS baru ini bakal mengangkat performa handset itu untuk bersaing dengan Android dan iOS yang menjadi pimpinan pasar smartphone saat ini.

( rou / rou ) 
 
Sumber :  http://inet.detik.com/read/2012/05/02/094056/1906747/317/blackberry-10-gagal-yakinkan-investor-saham-rim-terus-rontok?991104topnews
 

Krisis Utang Yunani

Jakarta (ANTARA News) – Uni Eropa mulanya terlihat enggan membantu Yunani, tapi karena dikhawatirkan menulari seisi benua, Uni Eropa akhirnya turun tangan menangani krisis utang Yunani yang memuncak pada April 2010.
Tiga atau empat tahun lalu, saya sudah tahu bahwa salah satu dari karakteristik Yunani adalah korupsi. Krisis Yunani sebenarnya bisa dihindari jika negerit itu memulai segala sesuatu dengan cara yang sama sekali berbeda sejak dekade-dekade lalu,” kata Jean Claude Juncker, Presiden Uni Eropa yang juga Perdana Menteri Luksemburg, seperti dikutip Irish Times (9/10).
Pernyataan Juncker mewakili pandangan umum Eropa bahwa Yunani memang korup. Sulit dipercaya, negeri dari mana filsuf-filsuf agung peletak dasar etika berasal itu, malah menenggak kultur korup.
Rakyat Yunani sendiri mengakui negerinya terperangkap budaya korup dan juga suap, seperti terungkap dalam laporan Wall Street Journal pada 15 April 2010.
Ketika orang Yunani ditanya mengapa negara mereka demikian boros, namun di sisi lain begitu susah mengumpulkan kekayaan pajak, mereka akan menjawab dengan dua kata,fakelaki dan rousfeti.
Fakelaki artinya “amplop kecil,” yaitu simbol suap yang mengharu biru Yunani, sementararousfeti berarti upeti mahal yang juga merembes ke semua hal.
Budaya korup dan praktik kroni yang akut membuat Yunani nyaris bangkrut dan hampir meracuni Eropa.
Menurut Brookings Institution, Washington, suap, patronase dan korupsi lainnya adalah penyebab utama menggunungnya utang Yunani, dan membuat anggaran bocor 8 persen dari PDB setiap tahun.
Masalah dasar kami adalah korupsi yang sistemik,” aku Perdana Menteri George Papandreou.
Defisit anggaran Yunani lima tahun terakhir rata-rata 6,5 persen dari PDB. Tahun 2009 angka itu amblas hingga 13 persen.
“Andai korupsi Yunani ditangani lebih baik, setidaknya selevel dengan Spanyol, negeri ini bisa menekan defisit sampai 4 persen dari PDB,” kata peneliti senior Brookings, Daniel Kaufmann.
Yunani menempati urutan buncit dari 16 negara anggota zona euro dalam hal memerangi korupsi, sedangkan Transparency International mendudukkannya di terbawah dari 27 negara anggota Uni Eropa dalam praktik suap.
Bayangkan, 13,5 persen rumah tangga Yunani harus mengeluarkan suap rata-rata 1.355 euro (Rp16,8 juta).
Orang Yunani terbiasa mengeluarkan sogokan untuk mendapatkan SIM, pelayanan kesehatan, izin mendirikan bangunan, atau demi mengakali pajak.
Tidak madani
Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah politisi senior didakwa menerima suap diantararanya akibat penggelembungan harga obligasi untuk dana pensiun.
Pada 2008 para pejabat senior pemerintah terbukti membantu satu gereja Ortodoks Yunani dalam mendapatkan hak kepemilikan tanah dengan melipatgandakan nilai klaim tanah sehingga negara dirugikan 100 juta euro.
Skandal itu membuat pemerintahan konservatif Yunani jatuh pada 2009.
Korupsi juga ditempuh dengan mengakali pajak. Pemerintah pun menjadi tidak berwibawa di mata wajib pajak.
“Inti masalahnya adalah kami tidak mempunyai kultur masyarakat madani,”kata profesor Universitas Ionian, Stavros Katsios. “Di Yunani, Anda disebut bodoh jika taat aturan.”
PM Papandreou bukannya tak serius memerangi suap, tapi langkah-langkahnya seperti sentralisasi data pajak dan penghematan anggaran, dianggap tak akan berbuah banyak.
Di Yunani, korupsi jarang bisa diungkap karena pengadilan tak serius menanganinya, bahka para saksi disuap untuk tak bersaksi, sementara para politisi bebas dari tuduhan karena mendapat kekebalan.
Pada 2007, miliaran euro sekuritas yang dijual ke dana pensiun kedapatan digelembungkan harganya. Kerugian dana pensiun ini ditalangi pemerintah, dan itu memperburuk defisit anggaran.
Komisi anti pencucian utang lalu menyelidiki sejumlah transaksi, kemudian menyimpulkan ada suap dan penggelapan pajak oleh pejabat-pejabat pemerintah. Anehnya, jaksa mencampakkan temuan ini dengan alasan laporan hanya ditandatangani kepala komisi anti pencucian uang, bukan oleh semua anggota komisi.
Kasus suap justru sering terungkap ketika peradilan asing memperkarakan perusahaan-perusahaan mereka yang berhubungan dengan Yunani.
Pengadilan Inggris memenjarakan mantan eksekutif perusahaan pemasok alat kesehatan DePuy International Ltd karena menyuap para dokter bedah Yunani dengan 7 juta dolar AS.
Suap ini membuat DePuy memperoleh kontrak pengadaan alat-alat ortopedis dengan harga dua kali lipat pasar Eropa.
Pada 2008, giliran raksasa Jerman, Siemens AG, dituduh menyuap sejumlah pejabat Yunani. Siemens bersalah telah menyuap para pejabat partai-partai utama Yunani. Ironisnya, tak satu pun pejabat Yunani diadili pengadilan Yunani.
Terus, ada kebiasan aneh di Yunani, yaitu parpol kerap membuat pos baru di kantor-kantor pemerintah untuk pendukung setianya. Misalnya, sebulan sebelum pemilu lalu, pemerintah merekrut 27 ribu orang baru untuk menempati pos-pos dadakan di berbagai kantor pemerintah.
Rekrutmen pegawai yang tak transparan membuat suap dan perkoncoan menghisap uang negara. Ini ditambah pembukuan yang buruk di kantor-kantor pelayanan publik. Rakyat pun menjadi ogah membayar pajak.
4-4-2
Jika para politisi saja korup, mengapa saya harus membayar pajak?” kata PM Papandreou menirukan keluhan rakyatnya.
Tak heran, seperempat pajak Yunani tidak bisa ditagih, kata Friedrich Schneider, ekonom Universitas Linz, Austria. Sepertiga lainnya menguap karena suap. “Anda kongkolikong dengan pengawas pajak, maka Anda mendapat diskon,” kata Schneider.
Penggelapan pajak di Yunani memakai taktik ala sepakbola “4-4-2″. Jika wajib pajak memiliki tagihan pajak Rp10 miliar, maka Rp4 miliar untuk pengawas pajak, Rp4 miliar tetap dikantong wajib pajak, sedangkan negara cuma kebagian Rp2 miliar.
Fakta ini menjelaskan mengapa di negara maju berpenduduk 11 juta orang ini hanya ada 15 ribu orang berpenghasilan di atas 100 ribu euro, kata Menteri Keuangan Yunani.
Biasanya jumlah pajak turun drastis menjelang pemilu, sebagian karena politisi perlu dana kampanye.
“Naiknya defisit anggaran dari 6 persen menjadi 13 persen Oktober tahun lalu bertepatan dengan masa pemilu dan turun drastisnya setoran pajak,” kata ekonom Nikos Christodoulakis.
Yunani juga aneh karena sekolah-sekolahnya kelebihan pengajar. Sampai-sampai, ada sekolah kecil yang mempunyai 15 guru olah raga, sementara di sekolah lain jumlah guru lebih banyak dari murid.
Masyarakat yang memilih melawan korupsi sering menemui jalan terjal, misalnya keluarga George Theodoridis yang berbisnis impor ikan segar dari Turki.
Selama bertahun-tahun mereka harus mengeluarkan suap agar ikan impornya memenuhi standard kelayakan. Januari tahun lalu, mereka mengadukan perkara ini ke Kementerian Pertanian, tapi tak ditanggapi.
November, Wakil Menteri Pertanian baru yang adalah aktivis antikorupsi, Michael Karchimakis, membuka kasus Theoridisi. Penerima suap akhirnya didenda.
Theodoridis beruntung karena istrinya bekerja di Kementerian Pertanian sehingga beroleh akses ke orang yang benar. “Bayangkan apa yang terjadi pada orang yang tak punya koneksi?” katanya seperti dikutip Wall Street Journal. 
Itulah Yunani. Tak heran, meski menjadi “tanah suci” untuk filsafat dan etika, kiblat pengajaran dan referensi etika justru telah lama hijrah dari negeri itu ke Jerman, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat. (*)
ANT/B010

Su

Chairul Tanjung Beli Garuda, Siapa Untung?

Jika dilepas di harga Rp620 per unit, total dana yang diraih hanya Rp1,5 triliun.

 Rabu, 25 April 2012, 20:52 WIB

VIVAnews - Sekitar setahun lalu, PT Garuda Indonesia Tbk, resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Saat itu, 11 Februari 2011, maskapai pelat merah tersebut mencatatkan 22,6 miliar saham dengan harga perdana Rp750 per unit.

Namun, pada transaksi perdana itu, harga saham Garuda seolah enggan terbang. Saham dengan kode perdagangan GIAA itu akhirnya ditutup melemah Rp130 (17,33 persen) ke level Rp620 per unit. Padahal, saat itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak positif, menguat 18,12 poin (0,53 persen) ke level 3.391,76.

Kini, setelah setahun lebih, saham Garuda kembali diperbincangkan publik. Bukan terkait harga sahamnya yang naik tinggi atau sebaliknya, tapi terkait aksi korporasi tiga penjamin pelaksana emisi yang mengatur proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Garuda. Mereka berniat melepas kepemilikan saham maskapai itu yang sudah dipegang setahun lebih itu.

Tiga penjamin emisi itu, PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas, dikabarkan akan melepas saham Garuda pada harga Rp620. Harga tersebut terdiskon sekitar 17,3 persen dari saat IPO sebesar Rp750 per unit. Namun, harga itu sama dengan saat penutupan perdagangan hari pertama di BEI di level Rp620 per unit.

Tiga perusahaan sekuritas BUMN itu kini menguasai 2,4 miliar saham atau 10,88 persen saham Garuda. Komposisinya, Bahana dan Danareksa menguasai lebih dari 900 juta saham, sedangkan Mandiri Sekuritas sekitar 400 juta saham.

Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual saat IPO.

Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Tapi, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen atau 3,32 miliar saham yang terserap pasar. Untuk itu, sisanya sekitar 47,5 persen atau 3,008 miliar saham harus diserap tiga penjamin pelaksana emisi itu.

Rampung akhir April
Saat ini, proses pelepasan saham Garuda itu tengah berlangsung. Kementerian Badan Usaha Milik Negara berharap sudah ada calon pembeli saham maskapai pelat merah yang dikuasai tiga sekuritas BUMN itu akhir bulan ini.

"Akhir April, diharapkan sudah ada harganya, sudah ada investornya. Sudah deal," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Parikesit Suprapto, ketika ditemui di kantornya, Jakarta.

Tiga sekuritas BUMN itu telah menunjuk Morgan Stanley sebagai penasihat keuangan. Institusi keuangan asing tersebut yang bertugas menawarkan saham Garuda kepada calon investor.

"Morgan Stanley sudah menawarkan ke mana-mana, nggak hanya kepada lima pengusaha," ujar dia.

Kendati demikian, Parikesit tidak mengetahui informasi terbaru yang beredar, bahwa yang berminat ternyata hanya satu pengusaha nasional. Dia hanya memastikan, Morgan Stanley lah yang menawarkan kepada para calon investor. Morgan Stanley, menurut Parikesit, bertugas untuk menyeleksi investor, mengajukan penawaran, dan juga menentukan harga.
Pelepasan saham oleh tiga penjamin emisi itu, Parikesit melanjutkan, adalah murni aksi korporasi. Mereka memiliki portofolio untuk dijual dengan mekanisme tertentu, seperti block sale atau open tender. Kementerian BUMN hanya mengoordinasikan agar ada kesamaan arah.
Sementara itu, terkait harga yang ditawarkan, Kementerian BUMN berharap untuk melepas 10 persen di atas harga rata-rata bulan sebelumnya. Parikesit menegaskan, 10 persen di atas harga tersebut bukan harga ketika saham
disetujui terjual di hari itu.

Siapa untung, siapa buntung
Dari proses IPO saham Garuda tahun lalu, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun. Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.

Kini, berdasarkan laporan keuangan Garuda per 31 Desember 2011, Mandiri Sekuritas, Bahana, dan Danareksa memiliki sekitar 2,47 miliar saham Garuda. Dengan pembelian pada harga perdana Rp750 per saham, total senilai Rp1,85 triliun.

Jika saham Garuda akhirnya dilepas pada harga Rp620 per unit, total dana yang diraih hanya sekitar Rp1,5 triliun. Artinya, ketiga sekuritas BUMN dipastikan mengalami kerugian. Meskipun, kerugian yang dialami masing-masing sekuritas BUMN berbeda-beda.

Bahana dan Danareksa yang masih menguasai lebih dari 900 juta saham Garuda, berpotensi mengalami kerugian cukup besar. Sementara itu, Mandiri Sekuritas saat ini hanya memiliki sekitar 400 juta saham.

Menurut analis PT Valbury Asia Securities, Robin Setiawan, kabar akan dijualnya saham Garuda itu diprediksi dapat mempengaruhi pergerakan saham maskapai pelat merah itu di lantai bursa.

"Sebab, pelaku pasar akan berspekulasi, di harga berapa saham dengan kode GIAA itu akan dilepas," kata Robin kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 25 April 2012.

Jika dilepas di atas harga IPO tahun lalu, yaitu lebih dari Rp750 per unit, dia mengatakan, pemilik saham Garuda saat ini akan diuntungkan. Namun sebaliknya, jika terdiskon dari harga IPO, otomatis pemegang saham akan merugi.

"Tapi, dalam empat bulan terakhir ini, saham Garuda sedang menguat. Sebab, pada periode Oktober-Desember 2011, harga bergerak stagnan di level Rp450. Saat ini di atas Rp600," ujarnya.
Jika harga masih berpotensi menguat, peluang pembeli saham Garuda di tiga sekuritas BUMN untuk meraup keuntungan juga akan cukup besar.

Dia menambahkan, penjualan saham Garuda pada harga Rp620 per unit sepenuhnya keputusan pemegang saham. "Ya, itu sah-sah saja. Mungkin ada keinginan dari pemerintah agar saham perseroan dimiliki oleh investor atau pengusaha dalam negeri. Karena Garuda kan, merupakan perusahaan BUMN," tuturnya.

Chairul Tanjung beli Garuda?
Soal siapa pengusaha nasional yang telah menyatakan minat membeli saham Garuda, seorang petinggi lembaga keuangan yang terlibat dalam proses ini menyatakan kepada VIVAnews bahwa yang dimaksud tak lain adalah Chairul Tanjung, Ketua Komite Ekonomi Nasional. Pemilik CT Corporation itu dikabarkan akan masuk melalui PT Trans Airways.

Namun, hingga saat ini, ketua Komite Ekonomi Nasional itu belum dapat dikonfirmasi. Komisaris PT Televisi Transformasi Indonesia, Ishadi SK, juga
belum dapat dimintai penjelasannya mengenai kabar masuknya Chairul Tanjung itu. Panggilan telepon VIVAnews belum berbalas.

Sementara itu, manajemen Garuda Indonesia juga menyatakan tidak mengetahui kabar pembelian saham perseroan oleh salah satu pengusaha nasional tersebut.

"Data di media lebih lengkap. Saya juga tidak tahu itu dari mana," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, saat konferensi pers peresmian kantor Citilink di Gedung Citicon, Jakarta, Rabu 25 April 2012.

Emirsyah menjelaskan, ketika penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), terdapat tiga pihak yang bertanggung jawab. Pihak-pihak itu adalah manajemen, penjamin emisi, dan pemegang saham.

Pihak pertama yaitu manajemen, bertugas untuk membuat perusahaan berkinerja lebih baik. Hal itu dilakukan agar perusahaan layak dibeli oleh publik.

Selanjutnya, pihak kedua, yaitu penjamin emisi atau underwriter, yang bertugas untuk menilai dan mengalkulasi benar tidaknya perusahaan itu layak dibeli publik. "Mereka juga menjamin harga saham itu sesuai kondisi pasar. Pihak ketiga adalah pemegang saham yang menyetujui," ungkapnya.

Sebagai bagian dari manajemen, Emirsyah menjelaskan, tugas manajemen ketika IPO adalah meringankan beban Garuda ke depan. Dia menegaskan, proses IPO bukan tanggung jawab manajemen. "Sekarang, manajemen Garuda berkomitmen sesuai prospektus. Soal jual menjual saham, bukan urusan kami," tuturnya.

Menurut dia, penentuan siapa pembeli 10,88 persen saham Garuda yang dipegang tiga sekuritas BUMN itu adalah wewenang pemegang saham bersangkutan. (kd)

Sumber :  http://fokus.vivanews.com/news/read/307779-saham-garuda-dijual-murah--siapa-buntung-