Jumat, 16/04/2010 18:14 WIB
Alasan Chairul Tanjung Beli Carrefour
Suhendra - detikFinance
Jakarta - Chairul Tanjung melalui Para Group resmi menjadi juragan baru PT Carrefour Indonesia. Mengapa Chairul Tanjung akhirnya masuk ke bisnis ritel, setelah selama ini sudah memiliki gurita bisnis televisi, bank hingga waralaba?
Pengusaha yang baru saja masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes itu mengaku masuk ke bisnis ritel dengan mengakuisisi Carrefour bukan karena ingin mencari uang dari bisnis tersebut. Chairul Tanjung mengaku alasannya membeli Carrefour adalah masalah idealisme.
"Kalau saya dibilang mencari uang dari ritel itu salah, ritel itu kecil marginnya," kata Chairul Tanjung dalam acara konferensi pers di Gedung Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (16/4/2010).
Ia memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multi nasional seperti Carrefour. Selain itu sektor ritel pun menjadi sektor yang penting karena menyangkut 9 kebutuhan pokok masyarakat, dengan harga yang baik maka bisa menjadi pengontrol inflasi.
"Perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah dinegeri sendiri," katanya.
Selain itu kata dia, sektor ritel yang dimasuki oleh Para Group akan membuka peluang kesempatan memberikan pembinaan bagi pelaku petani, peternak, nelayan dan lain-lain dalam menggerakan ekonomi usaha kecil dan menengah.
Mengenai proses pembelian Carrefour ia mengatakan prosesnya hanya berlangsung tiga bulan mulai dari pembahasan awal sampai terjadi kesepakatan. Ia mengaku MoU pembelian saham Carrefour sudah diteken pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis. Pihak yang pertama kali menawarkan adalah pihak Carrefour.
"Mereka (Carrefour) yang datang ke kita," ungkap Chairul.
Seperti diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya, Para Group mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai lebih dari Rp 3 triliun. Akuisisi itu dilakukan Trans Corp melalui PT Trans Ritel, sebuah anak perusahaan Trans Corp dibawah Para Group.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%.
Chairul yang kini menjadi komisaris utama Carrefour Indonesia itu juga berniat menyelesaikan masalah kasus monopoli yang diputuskan oleh KPPU beberapa waktu lalu. Chairul akan segera menemui KPPU yang kini sedang mengajukan kasasi ke MA setelah keputusannya dibatalkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
(hen/qom)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar