Rabu, 09 Maret 2011

Amerika Butuh Asia untuk Mobil Hybrid

HOUSTON, KOMPAS.com — Soal pengembangan teknologi otomotif, terutama mengarah ke mobil hybrid atau listrik, ternyata Amerika tertinggal jauh dibandingkan negera-negara Asia. Itu karena, baterai lithium-ion, yang menjadi salah satu komponen utama kendaraan ramah lingkungan, yang dibutuhkan para produsen mobil di negeri Paman Sam sangat bergantung pada produk luar.

Seperti dilaporkan Dow Jones (9/3), tingginya harga minyak dunia mencapai 100 dollar AS per barrel, memaksa prinsipal mobil Amerika seperti General Motors dan Ford Motors tidak bisa tidak harus memasarkan kendaraan hibrida pada 2012. Tujuannya agar efisiensi bahan bakar bisa lebih tinggi, mengingat teknologi hibrida perpaduan mesin bensin dan listrik.

Bila sampai terdesak segera memasarkan kendaraan ramah lingkungan, GM, Ford, dan produsen mobil AS lainnya berada pada posisi kurang menguntungkan. "Mereka sangat bergantung pada baterai atau mengimpor teknologi dari Jepang, China, dan negara-negara Asia lainnya untuk pengadaan baterai lithium-ion," ungkap Menahem Anderman, Presiden dari perusahaan riset Advance Automotive Baterries.

Dalam konferensi energi IHS CERA, Selasa (8/3), Anderman menegaskan, kalau ada perlombaan bikin baterai untuk mobil listrik atau hibrida, Amerika menduduki peringkat keempat berada di belakang China, Jepang, dan Korea Selatan. Amerika tergolong terlambat dalam mengalokasikan dana R&D untuk komponen tersebut.

Apalagi, GM dalam dua tahun ke depan akan memproduksi 175.000 unit Chevy Volt (hybrid). "Ketika perusahaan mulai mengembangkan mobil hibrida dua tahun lalu, mereka harus melihat ke Asia yang banyak persediaan baterai, menambah waktu dan uang untuk pengembangannya," ujar Britta Gross, Direktur Sistem Enegi Global GM. Ia menambahkan, untuk Volt ini, GM harus pergi ke Korea Selatan untuk menemukan bahan lithium sel.

China menjadi salah satu penyedia baterai lithium-ion terbesar di dunia. Para pabrik pembuat komponen tersebut menikmati keuntungan, baik dari segi keuangan maupun tenaga kerja.

Editor: Bastian

http://otomotif.kompas.com/read/2011/03/09/10581890/Amerika.Butuh.Asia.untuk.Mobil.Hybrid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar