Rabu, 02 Mei 2012

BlackBerry 10 Gagal Yakinkan Investor, Saham RIM Terus Rontok

Achmad Rouzni Noor II - detikinet
Rabu, 02/05/2012 09:58 WIB
 
 Orlando, AS - Prototipe BlackBerry 10 yang baru saja diperkenalkan Research in Motion ternyata tak cukup ampuh untuk membuat para investor terkesan. Alhasil, saham RIM tetap rontok di lantai bursa.

Seperti diwartakan Reuters, Rabu (2/5/2012), saham produsen BlackBerry itu kembali anjlok usai CEO RIM Thorsten Heins mempresentasikan BlackBerry 10 di ajang BlackBerry World 2012, di Orlando, Florida, AS.

Di Bursa Efek Toronto, Kanada, saham RIM turun 5,8% lagi menjadi 13,31 dolar Kanada. Kondisi memprihatinkan ini sejatinya telah berlangsung cukup lama. Dalam 12 bulan terakhir, saham RIM telah turun sekitar 70%.

Riset dari IDC bahkan menyebutkan bahwa pangsa pasar smartphone RIM secara global kembali tergelincir 6,7% pada kuartal pertama 2012 ini, dari 13,6% tahun sebelumnya.

Anjloknya saham RIM memang sudah diperkirakan sebelumnya oleh para analis. Mereka tak percaya RIM dengan platform barunya itu mampu bangkit dari keterpurukan, dan bisa bersaing merebut pasar melawan Android Samsung dan iPhone Apple.

"Investor telah kehilangan kepercayaan terhadap RIM. Mereka (RIM) harus benar-benar melakukan sesuatu yang sangat spektakuler untuk membalikkan keadaan," tutur David Cockfield, Managing Director & Portfolio Manager dari Northland Wealth Management.

Colin Gillis, analis dari BGC Partners, menilai presentasi yang dipaparkan oleh bos RIM terkesan cuma sekadar 'basa-basi' saja bahwa mereka (mungkin) akan merilis smartphone baru dengan platform BlackBerry 10.

Menurutnya, satu-satunya kepastian dari acara itu adalah RIM memang butuh pertolongan dari para pengembang aplikasi. Sebab, kata dia, yang diinginkan oleh pengguna tak cuma sekadar handset dengan platform menawan, tapi juga aplikasi yang beragam.

Jika dibandingkan dengan iPhone dan iPad punya Apple, aplikasi yang ada di BlackBerry dan Playbook memang jauh ketinggalan dari sisi kuantitas. RIM punya 15.000 aplikasi untuk tablet Playbook, dan 70.000 untuk smartphone. Bandingkan dengan iPad yang punya 200.000 aplikasi dan iPhone yang tersedia setengah juta aplikasi.

Survei terbaru dari Appcelerator dan badan riset IDC menunjukkan bahwa hanya 16% developer yang 'sangat tertarik' menciptakan program untuk RIM. Beda dengan Android yang diminati 80% developer, apalagi Apple dengan tingkat 90% antusiasme.

Sebelumnya, analis dari RBC Capital Markets, Mark Sue, mengaku pesimistis RIM bisa membuat perubahan dalam beberapa bulan ke depan jika melihat agresivitas dari para kompetitor seperti Samsung dan Apple.

Sue pun meyakini, meski RIM akan merilis generasi baru smartphone BlackBerry 10 akhir tahun ini, tetap tak akan mampu menahan anjloknya pangsa pasar global vendor asal Kanada ini yang turun hingga di bawah 5%.

Di kuartal keempat 2011 lalu, pangsa pasar BlackBerry sudah tergerus menjadi 8,8%, turun dari sebelumnya 14,6%. Sementara Apple dan sejumlah vendor Android kian menggurita dengan menguasai tiga perempat dari pangsa pasar--naik hampir setengahnya dalam setahun belakangan.

Saham RIM di Nasdaq, sehari sebelumnya ditutup dengan angka USD 14,30. Sue memprediksi, saham ini akan turun jadi USD 13 dan menempatkannya pada level 'speculative risk' dari sebelumnya yang masih katagori 'average risk'.

Di satu sisi, kondisi ini mungkin bisa terjadi sebaliknya. Para developer mengaku antusias melihat perubahan platform dari BlackBerry yang lebih bersahabat tampilannya. Mereka yakin dengan OS baru ini bakal mengangkat performa handset itu untuk bersaing dengan Android dan iOS yang menjadi pimpinan pasar smartphone saat ini.

( rou / rou ) 
 
Sumber :  http://inet.detik.com/read/2012/05/02/094056/1906747/317/blackberry-10-gagal-yakinkan-investor-saham-rim-terus-rontok?991104topnews
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar