Sabtu, 12/01/2013 11:23 WIB
Jakarta - PLN meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) Kokok Putih di Nusa Tenggara Barat (NTB). PLTM berdaya
2x2 megawatt (MW) terletak di Desa Bilok Petung Kecamatan Sembaluh Lotim
NTB.
Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga mengatakan dengan adanya PLTM ini, PLN akan menghemat pemakaian BBM.
"Konsumsi solar untuk pembangkit listrik di NTB ini mencapai 96%. Sampai akhir tahun ini harus bisa dikurangi hingga setengahnya” tegas Vickner Sinaga saat memberikan arahan pada peresmian PLTM Kokok Putih, Jumat (11/01/2012).
Hadirnya PLTM pada sistem kelistrikan di Wilayah NTB khususnya di Pulau Lombok merupakan salah satu usaha untuk mengurangi konsumsi BBM/solar, yang saat ini mencapai Rp 3.200/kWh, dengan harga BBM mencapai Rp 9.000/liter dan ongkos angkut mencapai Rp 120,95/liter.
Tercatat, selama 2012, PLN Wilayah NTB telah menyelesaikan beberapa proyek pembangkitlistrik swasta atau IPP (Independent Power Producer) dari energi terbarukan yang dibangun oleh pengembang, antara lain PLTMH Sesaot, Lobar (1 MW) dan Cakaranegara, Mataram (0,6 MW) oleh pengembang PT Tirta Daya Rinjani dan PLTM Kokok Putih Lotim (3,8 MW) oleh PT Nusantara Indo Energy. Ketiga PLTM tersebut dikelola oleh IPP dengan harga beli energi oleh PLN Wilayah NTB sebesar Rp 852,8/kWh (Peraturan kementerian ESDM No. 4 tahun 2012).
Lebih lanjut Vickner mengatakan, bahwa untuk Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yaitu PLTM/PLTMH bukan hal baru bagi sistem kelistrikan PLN Wilayah NTB. Sebelumnya terdapat PLTMH Pengga 0,3 MW di Lombok Tengah; PLTMH Mamak 0,4 MW di Sumbawa; PLTMH Narmada 0,05 MW di Lombok Barat, dan PLTMH Kukusan 0,2 MW Lombok Timur.
Kedepannya yang sedang dalam proses kontruksi dan akan menyusul COD pada tahun 2013, ini PLTM Santong 1 MW di Lombok Utara dan PLTM Segara 1 & 2 berdaya 7,5 MW di Lombok Utara.
"Dan yang masih dalam proses perizinan PLTM Bintang Bano 8,8 MW di Sumbawa; PLTM Sedau 1.3 MW Lombok Barat; PLTM Brangrea 6,4 MW di Sumbawa; PLTM Koko Babak 2,3 MW di Lombok Tengah; PLTM Sambelia 3 MW di Lombok Timur dan PLTA Brang Beh 18 MW di Sumbawa," imbuhnya.
Selanjutnya ketiga PLTM/PLTMH yang beroperasi di penghujung tahun 2012 tersebut akan mampu menghasilkan Produksi kWh = 33.112,8 GWh/tahun (CF = 70 %) sehingga dikaitkan dengan harga beli kWh (Permen 04 Th 2012) PLN Wilayah NTB akan dapat menghemat konsumsi BBM mencapai Rp 123 miliar/tahun.
Hadirnya Peraturan kementrian ESDM Nomor 4 Tahun 2012 menarik minat banyak investor untuk membangun PLTM/PLTMH di wilayah kerja PLN Wilayah NTB. Hal ini turut mendorong jajaran manajemen PLN NTB berpartisipasi aktif mendukung investor dalam pembangunan di bidang EBT khususnya di bidang PLTM.
Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga mengatakan dengan adanya PLTM ini, PLN akan menghemat pemakaian BBM.
"Konsumsi solar untuk pembangkit listrik di NTB ini mencapai 96%. Sampai akhir tahun ini harus bisa dikurangi hingga setengahnya” tegas Vickner Sinaga saat memberikan arahan pada peresmian PLTM Kokok Putih, Jumat (11/01/2012).
Hadirnya PLTM pada sistem kelistrikan di Wilayah NTB khususnya di Pulau Lombok merupakan salah satu usaha untuk mengurangi konsumsi BBM/solar, yang saat ini mencapai Rp 3.200/kWh, dengan harga BBM mencapai Rp 9.000/liter dan ongkos angkut mencapai Rp 120,95/liter.
Tercatat, selama 2012, PLN Wilayah NTB telah menyelesaikan beberapa proyek pembangkitlistrik swasta atau IPP (Independent Power Producer) dari energi terbarukan yang dibangun oleh pengembang, antara lain PLTMH Sesaot, Lobar (1 MW) dan Cakaranegara, Mataram (0,6 MW) oleh pengembang PT Tirta Daya Rinjani dan PLTM Kokok Putih Lotim (3,8 MW) oleh PT Nusantara Indo Energy. Ketiga PLTM tersebut dikelola oleh IPP dengan harga beli energi oleh PLN Wilayah NTB sebesar Rp 852,8/kWh (Peraturan kementerian ESDM No. 4 tahun 2012).
Lebih lanjut Vickner mengatakan, bahwa untuk Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yaitu PLTM/PLTMH bukan hal baru bagi sistem kelistrikan PLN Wilayah NTB. Sebelumnya terdapat PLTMH Pengga 0,3 MW di Lombok Tengah; PLTMH Mamak 0,4 MW di Sumbawa; PLTMH Narmada 0,05 MW di Lombok Barat, dan PLTMH Kukusan 0,2 MW Lombok Timur.
Kedepannya yang sedang dalam proses kontruksi dan akan menyusul COD pada tahun 2013, ini PLTM Santong 1 MW di Lombok Utara dan PLTM Segara 1 & 2 berdaya 7,5 MW di Lombok Utara.
"Dan yang masih dalam proses perizinan PLTM Bintang Bano 8,8 MW di Sumbawa; PLTM Sedau 1.3 MW Lombok Barat; PLTM Brangrea 6,4 MW di Sumbawa; PLTM Koko Babak 2,3 MW di Lombok Tengah; PLTM Sambelia 3 MW di Lombok Timur dan PLTA Brang Beh 18 MW di Sumbawa," imbuhnya.
Selanjutnya ketiga PLTM/PLTMH yang beroperasi di penghujung tahun 2012 tersebut akan mampu menghasilkan Produksi kWh = 33.112,8 GWh/tahun (CF = 70 %) sehingga dikaitkan dengan harga beli kWh (Permen 04 Th 2012) PLN Wilayah NTB akan dapat menghemat konsumsi BBM mencapai Rp 123 miliar/tahun.
Hadirnya Peraturan kementrian ESDM Nomor 4 Tahun 2012 menarik minat banyak investor untuk membangun PLTM/PLTMH di wilayah kerja PLN Wilayah NTB. Hal ini turut mendorong jajaran manajemen PLN NTB berpartisipasi aktif mendukung investor dalam pembangunan di bidang EBT khususnya di bidang PLTM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar