Selasa, 08 Januari 2013

Selamat Tinggal Netbook

KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal netbook? Jenis komputer portabel yang kecil dan ringan ini pertama kali diperkenalkan oleh Asus dengan seri Eee PC pertamanya lima tahun silam. Netbook kemudian menjadi populer karena menawarkan bentuk ringkas dan harga yang murah.

Namun, laptop mungil yang sempat menjamur lewat tawaran dari berbagai merek ini mungkin akan sulit ditemui mulai tahun 2013. Seperti dikutip dilansir DigiTimes, pasar netbook disebut akan "resmi berakhir" setelah Acer dan Asus -dua produsen besar netbook asal Taiwan- selesai menjual stok yang tersisa.

Acer pada awal Desember 2012 mengumumkan pihaknya tak akan lagi membuat model-model netbook. "Kami mengalihkan fokus untuk meningkatkan laba, ketimbang berebut pangsa pasar secara membabibuta lewat produk yang murah tapi tidak menguntungkan," ujar CEO Acer J.T. Wang mengungkapkan alasan perusahaannya ketika itu.

Asus, sang pelopor netbook, dilaporkan telah lebih dulu menghentikan produksi netbook pada September lalu.

Di Indonesia, pihak lain yang juga akan berhenti memasarkan netbook adalah Hewlett Packard (HP). Menurut Market Development Manager HP Indonesia Cynthia Defjan, pihaknya telah menerima pengiriman (shipment) terakhir pada Oktober 2012. Mulai 2013, netbook HP disebutnya bakal menghilang dari pasaran.

Untuk menggantikan kekosongan yang ditinggalkan netbook, sejumlah produsen mengeluarkan model-mode notebook konvensional dari kelas entry level yang dijual dengan kisaran harga sedikit lebih tinggi dari netbook.

Intel sendiri disebut akan tetap memproduksi seri prosesor "Atom" yang dulu ditujukan bagi netbook. Tapi peruntukannya telah berubah menjadi embedded devices.

Kalah dari Tablet

Penyebab kejatuhan netbook, tak lain dan tak bukan, adalah pertumbuhan komputer tablet yang luar biasa. Di Indonesia, misalnya, berdasarkan data IDC, shipment tablet naik 100 persen di kuartal kedua 2012, sementara kuartal ketiga mencatat kenaikan 50 persen.

Pasar netbook pun terkikis karena konsumen mulai lebih memilih tablet ketimbang netbook untuk memenuhi keperluan-keperluan ringan seperti browsing dan mengakses media sosial.

Inilah yang memaksa para produsen netbook mengambil keputusan untuk berhenti memproduksi perangkat itu. Menurut DigiTimes, saat ini hanya ada dua produsen utama yang bersaing di pasar netbook, yaitu Asus dan Acer. Itupun penjualan utamanya terjadi di pasar negara berkembang, seperti di wilayah Asia Tenggara dan Afrika.

Produsen yang masih secara aktif memasarkan perangkat yang "mirip" netbook adalah Google dengan Chromebook miliknya. Chromebook adalah komputer jinjing murah yang mengandalkan jaringan cloud untuk beroperasi.

Tidak diketahui berapa banyak Chromebook yang dibuat melalui kerjasama dengan Acer dan Samsung telah berhasil dijual, akan tetapi angkanya diperkirakan tidak banyak.

Konsep komputer ringkas dan ringan yang dipelopori oleh netbook telah diambil alih oleh Ultrabook, yang menawarkan bentuk tipis dan kinerja lebih tinggi.

Sayang, meski diprediksi bakal menjadi tren mainstream di masa depan, harga Ultrabook boleh dibilang masih berada di luar jangkauan kantong sebagian besar pengguna di tanah air.

Netbook sendiri hingga saat ini masih bisa ditemukan di pasaran Indonesia dengan kisaran harga Rp 3 juta. Mungkin keadaan ini hanya akan berlangsung sementara, sebelum stok yang tersedia habis terjual. 2013 telah dicanangkan sebagai akhir cerita bagi komputer ringkas dan murah meriah ini.

Selamat tinggal netbook!
Editor: Reza Wahyudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar