Minggu, 22 November 2009

Mobil Murah Tidak Mungkin Mobnas ?


Tiga Produsen Mobil Siap Produksi Mobil Murah

KOMPAS.COM

Artikel Terkait:
Suzuki Paling Siap Produksi Mobil Murah

Senin, 23/11/2009 | 10:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerja sama Toyota-Daihatsu memproduksi mobil murah, bukan lagi isu, tapi sudah pasti dan tinggal menunggu kebijakan Pemerintah Indonesia. Kepastian kolaborasi itu disampaikan salah satu petinggi dari kedua produsen mobil tersebut.

"Kami akan Kerjasama dengan Daihatsu dalam proyek ini. Barangnya (jenis mobil) saat ini sudah ada, tinggal tunggu kebijakan dari pemerintah," ujar Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan di Jakarta, baru-baru ini. Dijelaskannya, produk hasil kerjasama kedua merek telah terbukti berhasil. Contohnya, Avanza-Xenia tercatat sebagai mobil terlaris sejak diluncurkan 2004.

Mengenai mobil murah, Johnny masih enggan menceritakan lebih detail. Tapi ditegaskannya, mobil tersebut akan bercita rasa lokal sesuai dengan kebijakan yang dirilis Toyota Motor Corp. selaku prinsipal.

Terkait dengan hal ini, Direktur Industri Alat Transportasi dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian (Depperin) Panggah Susanto menjelaskan, draft pengembangan mobil murah sudah diteruskan ke Departemen Keuangan untuk dibahas interdept. Targetnya, akhir tahun 2009 keputusan sudah bisa diterima dan akan ditawarkan ke seluruh prinsipal mobil.

"Kami sudah kirim itu (draft) ke Depkeu (Departemen Keuangan). Kita maunya mobil yang diproduksi nanti tidak sekedar murah, melainkan juga ramah lingkungan (low cost and eco car)," ujar Panggah.

Beberapa poin yang coba ditawarkan pemerintah antara lain, memenuhi kandungan lokal sebesar 60%, konsumsi bahan bakar 1liter per 22 km, dan menggunakan standar emisi Euro 3. Pemerintah Juga menawarkan paket insentif fiskal, salah satunya pemangkasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

Selain dua merek di atas, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) juga menyatakan siap memproduksi mobil murah. Suzuki mengaku telah memiliki teknologi yang dibutuhkan, khususnya mesin dengan kapasitas silinder kecil yang cocok untuk mobil murah, yakni K10B, K12B, dan K14B.

"Kami tinggal menunggu keputusan dari pemerintah. Kami sudah memiliki mesin dan tinggal melakukan penelitian lebih lanjut mesin yang mana yang akan dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan," ujar Persiden Direktur SIM Yoshiji Terada, belum lama ini.

1 komentar:

  1. Pemerintah Indonesia saat ini memiliki momentum untuk membangun Mobil Nasional (mobnas); yaitu mobil dengan merek nasional, bukan hanya sekedar mobil yang memiliki kandungan lokalnya sebesar 60%. sehingga indonesia yang merupakan 11 besar dunia dalam penjualan mobil bisa memiliki merek mobil sendiri, sebagaimana Malaysia sudah terlebih dahulu memiliki Proton.

    Astra sebagai perusahaan nasional mempunyai potensi untuk membangun merek sendiri. Sebagai mitra strategis Astra bisa bekerja sama dengan Toyota maupun Daihatsu dalam teknologinya. Hal ini bagi Toyota maupun Daihatsu tidak akan merugikan, hal ini disebabkan kepemilikan saham terbesar Astra dimiliki oleh kedua pemegang merek tersebut.

    Seandainya Astra bisa membangun merek sendiri, maka prospek alih teknologi beserta pengembangan teknologi industri otomotif indonesia akan berkembang.

    BalasHapus