Jumat, 05 Maret 2010

Matahari Dilego Rp 7,164 Triliun

Bagi Dividen Rp 1 Triliun dan Lunasi Utang
Matahari Dilego Rp 7,164 Triliun

Sabtu, 6 Maret 2010 | 04:04 WIB

Jakarta, Kompas - Manajemen PT Matahari Putra Prima Tbk akan mengajukan pembagian dividen tunai pada tahun 2010 sebesar Rp 1 triliun. Matahari Putra Prima atau MPP juga akan melunasi sebagian besar utang bank dan obligasi yang nilai totalnya mencapai Rp 3,4 triliun.

Direktur Utama MPP Benjamin J Mailool pada paparan publik di Jakarta, Jumat (5/3), mengatakan, sumber dana untuk pembagian dividen dan pembayaran utang itu akan diperoleh dari hasil penjualan 90,76 persen saham PT Matahari Department Store Tbk, salah satu anak usaha terbesar MPP.

Selain mengusulkan pembagian dividen Rp 1 triliun, kami akan membayar sebagian besar utang, baik kepada bank maupun obligasi yang kami terbitkan, sebesar Rp 3,4 triliun. Setelah itu, posisi utang kami akan mendekati nol,” kata Benjamin.

Dia menerangkan, posisi utang perseroan saat ini Rp 3,5 triliun. Terdiri atas obligasi senilai 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,8 triliun, obligasi rupiah senilai Rp 500 miliar, dan sisanya utang kepada bank.

Matahari akan dijual kepada Meadows Asia Capital (MAC) di harga Rp 2.705,33 per saham atau total Rp 7,164 triliun. Harga tersebut telah disepakati pada perjanjian awal jual-beli antara MPP dan MAC pada 23 Januari lalu. Namun, pengambilalihan Matahari oleh MAC itu masih akan menunggu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa MPP yang rencananya akan digelar Maret atau April 2010.

MPP akan mempertahankan kepemilikan tidak langsung di Matahari dengan memiliki sekitar 20 persen saham MAC. MAC sendiri adalah perusahaan yang dimiliki CVC Capital Partners, sebuah perusahaan private equity internasional dengan dana kelolaan 45 miliar dollar AS atau sekitar Rp 400 triliun.

Menurut Benjamin, penjualan Matahari memberikan keuntungan cukup strategis, baik bagi perseroan maupun pemegang saham. Keuntungan bagi perseroan adalah memperkuat kondisi keuangan MPP, yang ekses lanjutannya MPP dapat mempercepat rencana ekspansi usaha Hypermart. Sementara bagi pemegang saham, keuntungannya adalah meningkatkan nilai pemegang saham karena harga jual saham Matahari kepada MAC mencapai hampir dua kali lipat dibanding harga pasar saat ini.

Direktur Keuangan MPP Hendra Siddin mengatakan, jika penjualan Matahari disetujui oleh RUPS-LB, perseroan diperkirakan memperoleh laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 7,17 triliun. Naik tinggi dibanding laba tahun 2009 sekitar Rp 300 miliar. Jika transaksi tersebut batal, laba bersih perseroan tahun 2010 diperkirakan Rp 399 miliar.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan MPP Lina Latif menambahkan, jika transaksi penjualan Matahari selesai tahun 2010, tahun 2011 manajemen akan mengajukan kepada pemegang saham untuk membagikan dividen tahun 2010 sebesar Rp 1 triliun.

Dalam paparan publik, jajaran direksi MPP juga membantah dugaan rekayasa keuangan dalam transaksi penjualan Matahari. Terkait dengan penjualan Matahari, manajemen MPP menyatakan telah mengikuti semua peraturan yang disyaratkan oleh otoritas pasar modal Indonesia. (REI)

1 komentar:

  1. Matahari keluar dari bisnis utamanya selama ini dept store pakaian kepada hypermart. Strategi ini seperti yang dahulu dilakukan juga oleh Sampoerna yang keluar dari industri rokok dan masuk ke industri perkebunan.

    Hasil penjualan Matahari Dept.Store dipergunakan untuk membayar utang (diatnaranya) sehingga posisi utang perseroan MPP mendekati posisi nol. Ini berarti matahari memilih penggunaan dana sendiri hampir 100% ketimbang menggunakan dana pihak ketiga / utang sebagiannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah tingkat biaya bunya itu terlalu tinggi, dibandingkan dengan margin bersih ? sehingga menjadi tidak menarik untuk bisnisnya Matahari.

    BalasHapus