Rabu, 21 Oktober 2009

Intelijen dan Etika Bisnis

Kamis, 22/10/2009 11:15 WIB
AS Diguncang Skandal Insider Trading Hedge Fund Terbesar
Nurul Qomariyah - detikFinance


Rajaratnam saat ditangkap (Foto: Reuters)

New York - Pasar finansial Amerika Serikat (AS) kembali diguncang skandal insider trading hedge fund terbesar. Kasus ini melibatkan salah satu jutawan AS yang masuk dalam jajaran orang terkaya dunia versi Forbes.

Raj Rajaratnam, pemimpin Galleon Management LP kini kini harus menghadapi tuntutan 20 tahun penjara karena diduga menerima informasi dari orang dalam dari sejumlah perusahaan-perusahaan besar seperti Google, IBM dan Hilton. Setelah pemiliknya menghadapi tuntutan, Galleon kini harus ditutup.

Kurang dari seminggu setelah Rajaratnam ditangkap di kediamannya di New York, melalui sebuah surat, dia menyatakan kepada para investor dan karyawan bahwa Galleon Fund akan diakhiri. Padahal awalnya dia berniat untuk mempertahankan perusahaan yang sudah berusia selama 12 tahun itu secara utuh.

"Saya telah memutuskan bahwa saat ini demi kepentingan terbaik bagi investor dan karyawan kami untuk menutup Galleon's Fund sementara kami akan mencari alternatif lain bagi bisnis kami," jelas jutawan berusia 52 tahun itu dalam suratnya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/10/2009).

Perusahaan milik Rajaratnam yang berbasis di New York mengelola dana hingga US$ 3,7 miliar hingga akhir pekan lalu. Galleon Group berhasil mencatat return yang mengesankan hingga September dan menarik sejumlah pembeli potensial.

Jaksa Federal menuduh Rajaratnam dan 5 orang lainnya secara ilegal memperdagangkan informasi non publik dalam sebuah skema hingga bisa menjaring US$ 20 juta.

Penutupan Galleon ini sangat mengejutkan karena investor hedge fund tersebut sangat bervariasi mulai dari dana-dana kumpulan hingga milik orang-orang kaya. Mereka meminta uangnya dikembalikan, sementara 130 orang karyawan harus mencari pekerjaan lain.

"Saya membayangkan akan sangat sulit untuk melanjutkan bisnis ketika Anda berhubungan dengan isu seperti ini. Jadi saya sangat terkejut," ujar Dick DelBello, partner senior dari Conifer Securities.

Hingga Senin, investor yang meminta dananya dikembalikan mencapai US$ 1,3 miliar. Untuk mendapatkan uang tunai, para pialang Galleon kini mulai memasang posisi jual sejak pekan ini. Namun karena dana-dana investor umumnya ditanam oleh Galleon di perusahaan-perusahaan besar dan likuid seperti Apple Inc, Google Inc dan Bank of America, maka kemungkinan dana mereka baru bisa dikembalikan awal Januari.

Rajaratnam menduduki peringkat 559 dari jajaran orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Rajaratnam sendiri bebas berkat dana jaminan US$ 100 juta.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar