Rabu, 28 Oktober 2009

Fluktuasi Perdagangan di Bursa Efek


Rabu, 28/10/2009 17:24 WIB
IHSG Merosot Gara-gara Faktor Regional
Whery Enggo Prayogi - detikFinance



Jakarta - Indeks Harga Pasar Gabungan (IHSG) terus merosot dengan cepat sepanjang pekan ini. Pelemahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh respons terhadap kabinet baru, namun juga dipengaruhi oleh faktor regional.

Demikian dikatakan Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan di Hotel Gran Melia Jalan HR. Rasuna Said Jakarta Rabu (28/10/2009).

"Minggu ini bursa saham Asia anjlok. Nilai mata uang di beberapa negara seperti Ruppe,Yuan, Bath, Peso melemah. Ini membawa dampak negatif bagi pasar saham kita,yang masih 1 kawasan," katanya.

Pada perdagangan Rabu (28/10/2009) sesi I, IHSG merosot hingga 64,582 poin (2,66%) ke level 2.360,619. Indeks LQ 45 juga melemah 13,444 poin (2,82%) ke level 462,589. Sementara rupiah ditutup merosot hingga 9.690 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di 9.585 per dolar AS.

Fauzi menerangkan, pengenaan pajak 2% atas pasar saham di Brazil juga mempunyai dampak terhadap terhadap Indonesia. Secara keseluruhan, pasar merespons negatif atas pasar saham di negara berkembang.

Menurutnya, IHSG sudah mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 110% hingga telah berada di titik tertinggi. Ini menjadikan indeks mempunyai valuasi yang terlalu mahal. Ditambah lagi, pasar saham di regional pun mempunyai kecenderungan menurun.

"Jadi bukan mutlak dari kabinet. Kita hanya apes saja, disaat yang sama bursa saham Asia anjlok dan pasar saham dunia terkoreksi," papar Ichsan.

Merahnya IHSG juga berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah. Hari ini mata lokal sempet menyentuh level Rp 9600 per US$. "Ini tentu terkait satu sama lain," imbuhnya.

Secara teori pada semester II 2009,lanjut Ichsan, nilai dolar Amerika harusnya melemah. Namun akibat pasar saham regional yang anjlok maka Dollar AS mengalami rebound.

"Dalam 2 minggu terakhir indeks regional anjlok, terjadi capital flight yang menyebabkan rupiah melemah. Akibatnya investor menjual saham (dengan mata uang lokal), kemudian menukarkannya dengan dollar (AS)," tambahnya.

(wep/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar