Kamis, 10 Desember 2009

Menperin Melunak Soal FTA China


Senin, 24/08/2009 12:48 WIB
Menperin Melunak Soal FTA China
Suhendra - detikFinance


Foto: dok Depperin

Jakarta - Menperin Fahmi Idris selama ini selalu menyatakan penolakannya atas Perjanjian Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement (FTA) antara ASEAN-China karena dinilai akan merugikan industri Indonesia. Namun sikap Fahmi kini tak lagi segalak dulu.

"FTA pada dasarnya untuk mendukung sektor industri dan perdagangan antara Indonesia dan China," jelas Fahmi saat menyambut kunjungan delegasi provinsi Henan, di kantor Depperin, Jakarta, Senin (24/8/2009).

Ia juga menjelaskan, industri China saat ini sudah sangat siap menghadapi perdagangan bebas FTA ASEAN-China. Sementara Indonesia sendiri belum siap menghadapinya.

"Memang pihak RRT sangat siap sekali, dibeberapa sektor dibandingkan China, jauh sekali bedanya. Komoditi tekstil saat ini RRT produsen tekstil bukan hanya terbesar dan efisien tapi kompetitif harganya. Hulu hilir di RRT sangat lengkap sekali," katanya.

Dikatakan Fahmi, China memiliki bahan baku untuk industri tekstil yaitu kapas dan permesinan tekstil sehingga kemampuan memproduksi tekstil China sangat tinggi sekali. Sedangkan Indonesia saat ini hanya baru melakukan langkah-langkah peremajaan mesin tekstil.

"Memang siapa pun untuk komoditas bidang tekstil dengan RRT sulit sekali (bersaing) termasuk Indonesia," katanya.

Namun kata dia dengan adanya forum kerjasama kedua belah pihak, diharapkan bisa mengetahui kelemahan dan kemajuan masing-masing pihak, sehingga FTA tidak mengurangi potensi masing negara dalam perdagangan.

Padahal sebelumnya Fahmi meminta agar FTA ASEAN-China ditunda demi melindungi industri dalam negeri. Menurutnya, FTA dengan China menjadi ancaman karena produk kedua negara relatif sama. Fahmi mencontohkan dalam kasus perdagangan bebas dengan Jepang melalui Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) relatif lebih aman karena bentuk kerjasama saling menutupi kebutuhan dua negara misalnya sektor otomotif.
(hen/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar